loading...
Ajian Serat Jiwa Brama Kumbara - Ajian Serat Jiwa merupakan
ajian sangat dahsyat yang sanggup menghancurkan musuh hingga berupa debu dalam
beberapa detik saja. Ajian tersebut diciptiakan oleh Eyang Astagina serta
diturunkan ke Brama yang memiliki tingkat 10 yakni tingkat sempurna, sehingga Brama pun juga menguasai tingkatan ke sepuluh oleh Eyang Astagina. Di dunia persilatan
hanya Eyang Astagina serta Brama Kumbara yang mempunyai Ajian Serat Jiwa dalam tingkat sempurna. Adiknya, Mantili Si Pedang Setan hanya mampu
meraih tingkat ke enam saja. Sedangkan suami Mantili yang juga patih Masertagkara
dapat menguasai hanya tingkat ke delapan. Lalu bagaimana ceritanya ? Berikut ini ulasannya.
Saat itu Ki Jara sudah bersiap, namun sesungguhnya Brama buta dengan kekuatan yang dipunyai Ki Jara. Ki Jara
merupakan sebuah nama asing yang tidak terdengar dari di dunia persilatan. Namun
tiba-tiba nama tersebut menyeruak ke permukaan. Kekacauan yang ditimbulkan dari
Ki Jara dengan memporakporandakan goa di Pantai Selatan telah menjadi
pesanggrahan keramat tempat gurunya dimakamkan sudah menyulut puncak amarahnya.
Brama langsung turun tangan, menyamar dengan menjadi rakyat jelata untuk memburu
Ki Jara yang telah didampingi oleh Lugina.
Simak Juga : Ajian Pancasona Eyang Joyodigo
Ajian Serat Jiwa Brama Kumbara
Hawa panas yang telah menjalar cepat. Pusaran angin tercipta dari sekeliling tubuh dari Brama, pusaran itu tercipta sebagai bentuk pengembangan Aji\ Bayu Bajra yang telah dipadu dengan Serat Jiwa. Ajian Bayu Bajra mampu untuk melipat gandakan kekuatan Serat Jiwa. Bagai badai yang berputar memusat cepat, menciptitakan gemuruh dan meruntuhkan ranting dan dahan di sekitar Brama itu berdiri.
Hawa panas yang telah menjalar cepat. Pusaran angin tercipta dari sekeliling tubuh dari Brama, pusaran itu tercipta sebagai bentuk pengembangan Aji\ Bayu Bajra yang telah dipadu dengan Serat Jiwa. Ajian Bayu Bajra mampu untuk melipat gandakan kekuatan Serat Jiwa. Bagai badai yang berputar memusat cepat, menciptitakan gemuruh dan meruntuhkan ranting dan dahan di sekitar Brama itu berdiri.
Namun Ki Jara tidak
kalah sempurna. Kaki kanan menekuk sedangkan pada lutut kirinya menyentuh
tanah. Kedua tangan ki Jara mengepal. Matanya terpejam merapal mantra tersebut.
Tubuhnya bergetar hebat, kulit yang terbuka di sela-sela pakaian terlihat
mengelam, daya penuh tenaga telah di kumpulkan siap untuk dilepaskan. Perlahan-lahan
kedua mata Ki Jara membuka, dan menatap tajam ke arah Brama. Kemudian kedua
tangannya itu mengembang, sepersekian detik kemudian tubuh tersebut melesat
tinggi ke udara menciptakan sinar panas yang sangat dasyat kebiruan di seluruh
tubuh dari Ki Jara.
Brama Kumbara sedikit
terhenyak namun konsentrasinya segera pulih, saat tubuh telah berselaput ajian
maha sakti, kesadaran tersebut tidak lagi dapat dimiliki sepenuhnya, tubuh
dapat bergerak dengan sendiri tanpa kendali, menyerang secara penuh pada lawan
yang dia tuju. Dalam satu tarikan nafas, namun tiba-tiba tubuh Ki Jara yang
mengambang di udara menyeruak turun memburu, dalam kecepatan laksana yang kilat
tubuh pria tersebut bergerak penuh tenaga. Kedua tangan yang mengembang tersebut
telah merubah gerak menjadi cengkeraman yang sangat menakutkan.
Tanah pun bergetar,
satu pohon menjadi tumbang karena tidak kuasa menahan dasyatnya hawa
pertempuran itu.
Menghadapi Serat Jiwa pada biasanya sang
lawan berusaha untuk menghindar dari sentuhan pemiliknya. Sebab sedikit
sentuhan saja yang tercipta segera mengubah lawan jadi serbuk abu. Ki Jara
pasti mengetahui hal itu, Ki Jara pasti mengetahui Brama Kumbara memiliki Ajian serat jiwa tingkat sempurna, namun
tetapi malah memilih menyerang langsung ke arah Brama dengan ajian yang baru
saja Ki Jara sempurnakan yaitu Ajian Waringin Sunsang.
Brama Kumbara pun bersiap
menahan gempuran, Ajian Bayu Bajra yang dilepas mengawali Serat Jiwa sudah
pudar terhempas kerasnya ajian Waringin Sunsang. Serat jiwa siap menghanguskan lawan. Tubuh Brama pun telah
membara, siap untuk membakar siapa saja yang mendekatnya apalagi yang menyentuhnya.
Kedua tangannya membentuk seperti perisai, hawa panas kian menyebar. Yang yang
di pijak brama telah menghitam. Sebuah terikan yang dahsyat yang tidak ubahnya
sebuah ranguan telah mengawali benturan, itu adalah suara Ki Jara, Daasstt……! Benturan
yang dahsyat tercipta diiringi dengan gemuruh yang menerbangkan benda, dua tubuh
itu terpental sekian dupa.
Simak Juga : Ajian Macan Putih dari Prabu Siliwangi
Itulah cerita singkat
kami tentang dari ajian serat jiwa brama kumbara. Ajian serat jiwa memiliki beberapa tingkat yaitu tingkat 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9, dan tingkat paling sempurna yaitu tingkat 10. Untuk mempelajari harus,
dilakukan dari awal tersebut dengan syarat pengamal harus melakukkan dengan
cara sungguh-sungguh agar dapat di miliki secara sempurna.
Demikian wawasan mengenai - Ajian Serat Jiwa Brama Kumbara.
loading...
Ajian Serat Jiwa Brama Kumbara - Ajian Serat Jiwa merupakan
ajian sangat dahsyat yang sanggup menghancurkan musuh hingga berupa debu dalam
beberapa detik saja. Ajian tersebut diciptiakan oleh Eyang Astagina serta
diturunkan ke Brama yang memiliki tingkat 10 yakni tingkat sempurna, sehingga Brama pun juga menguasai tingkatan ke sepuluh oleh Eyang Astagina. Di dunia persilatan
hanya Eyang Astagina serta Brama Kumbara yang mempunyai Ajian Serat Jiwa dalam tingkat sempurna. Adiknya, Mantili Si Pedang Setan hanya mampu
meraih tingkat ke enam saja. Sedangkan suami Mantili yang juga patih Masertagkara
dapat menguasai hanya tingkat ke delapan. Lalu bagaimana ceritanya ? Berikut ini ulasannya.
Saat itu Ki Jara sudah bersiap, namun sesungguhnya Brama buta dengan kekuatan yang dipunyai Ki Jara. Ki Jara
merupakan sebuah nama asing yang tidak terdengar dari di dunia persilatan. Namun
tiba-tiba nama tersebut menyeruak ke permukaan. Kekacauan yang ditimbulkan dari
Ki Jara dengan memporakporandakan goa di Pantai Selatan telah menjadi
pesanggrahan keramat tempat gurunya dimakamkan sudah menyulut puncak amarahnya.
Brama langsung turun tangan, menyamar dengan menjadi rakyat jelata untuk memburu
Ki Jara yang telah didampingi oleh Lugina.
Simak Juga : Ajian Pancasona Eyang Joyodigo
Ajian Serat Jiwa Brama Kumbara
Hawa panas yang telah menjalar cepat. Pusaran angin tercipta dari sekeliling tubuh dari Brama, pusaran itu tercipta sebagai bentuk pengembangan Aji\ Bayu Bajra yang telah dipadu dengan Serat Jiwa. Ajian Bayu Bajra mampu untuk melipat gandakan kekuatan Serat Jiwa. Bagai badai yang berputar memusat cepat, menciptitakan gemuruh dan meruntuhkan ranting dan dahan di sekitar Brama itu berdiri.
Hawa panas yang telah menjalar cepat. Pusaran angin tercipta dari sekeliling tubuh dari Brama, pusaran itu tercipta sebagai bentuk pengembangan Aji\ Bayu Bajra yang telah dipadu dengan Serat Jiwa. Ajian Bayu Bajra mampu untuk melipat gandakan kekuatan Serat Jiwa. Bagai badai yang berputar memusat cepat, menciptitakan gemuruh dan meruntuhkan ranting dan dahan di sekitar Brama itu berdiri.
Namun Ki Jara tidak
kalah sempurna. Kaki kanan menekuk sedangkan pada lutut kirinya menyentuh
tanah. Kedua tangan ki Jara mengepal. Matanya terpejam merapal mantra tersebut.
Tubuhnya bergetar hebat, kulit yang terbuka di sela-sela pakaian terlihat
mengelam, daya penuh tenaga telah di kumpulkan siap untuk dilepaskan. Perlahan-lahan
kedua mata Ki Jara membuka, dan menatap tajam ke arah Brama. Kemudian kedua
tangannya itu mengembang, sepersekian detik kemudian tubuh tersebut melesat
tinggi ke udara menciptakan sinar panas yang sangat dasyat kebiruan di seluruh
tubuh dari Ki Jara.
Brama Kumbara sedikit
terhenyak namun konsentrasinya segera pulih, saat tubuh telah berselaput ajian
maha sakti, kesadaran tersebut tidak lagi dapat dimiliki sepenuhnya, tubuh
dapat bergerak dengan sendiri tanpa kendali, menyerang secara penuh pada lawan
yang dia tuju. Dalam satu tarikan nafas, namun tiba-tiba tubuh Ki Jara yang
mengambang di udara menyeruak turun memburu, dalam kecepatan laksana yang kilat
tubuh pria tersebut bergerak penuh tenaga. Kedua tangan yang mengembang tersebut
telah merubah gerak menjadi cengkeraman yang sangat menakutkan.
Tanah pun bergetar,
satu pohon menjadi tumbang karena tidak kuasa menahan dasyatnya hawa
pertempuran itu.
Menghadapi Serat Jiwa pada biasanya sang
lawan berusaha untuk menghindar dari sentuhan pemiliknya. Sebab sedikit
sentuhan saja yang tercipta segera mengubah lawan jadi serbuk abu. Ki Jara
pasti mengetahui hal itu, Ki Jara pasti mengetahui Brama Kumbara memiliki Ajian serat jiwa tingkat sempurna, namun
tetapi malah memilih menyerang langsung ke arah Brama dengan ajian yang baru
saja Ki Jara sempurnakan yaitu Ajian Waringin Sunsang.
Brama Kumbara pun bersiap
menahan gempuran, Ajian Bayu Bajra yang dilepas mengawali Serat Jiwa sudah
pudar terhempas kerasnya ajian Waringin Sunsang. Serat jiwa siap menghanguskan lawan. Tubuh Brama pun telah
membara, siap untuk membakar siapa saja yang mendekatnya apalagi yang menyentuhnya.
Kedua tangannya membentuk seperti perisai, hawa panas kian menyebar. Yang yang
di pijak brama telah menghitam. Sebuah terikan yang dahsyat yang tidak ubahnya
sebuah ranguan telah mengawali benturan, itu adalah suara Ki Jara, Daasstt……! Benturan
yang dahsyat tercipta diiringi dengan gemuruh yang menerbangkan benda, dua tubuh
itu terpental sekian dupa.
Simak Juga : Ajian Macan Putih dari Prabu Siliwangi
Itulah cerita singkat
kami tentang dari ajian serat jiwa brama kumbara. Ajian serat jiwa memiliki beberapa tingkat yaitu tingkat 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9, dan tingkat paling sempurna yaitu tingkat 10. Untuk mempelajari harus,
dilakukan dari awal tersebut dengan syarat pengamal harus melakukkan dengan
cara sungguh-sungguh agar dapat di miliki secara sempurna.
Demikian wawasan mengenai - Ajian Serat Jiwa Brama Kumbara.