loading...
Pesugihan siluman kuda putih – Dimana terdapat
seseorang yang telah menjadi penganut pesugihan kuda. Terdapat misteri tentang
pesugihan kuda yang berada di salah satu daerah yang tidak disebutkan namanya. Saya
menuliskan cerita pesugihan siluman
kuda berkepala manusia ini sebagai hiburan bagi pembaca
saja, Berikut adalah ceritanya
Sebagai warga baru dari Pulau (…),
sebut saja Pak Tejo (nama samaran) dengan keluarga istri serta tiga anak yang
nota bene katanya, 2 orang bukan anak kandung, anak kandungnya cuma Amita (nama
samara). Mereka bertiga masih duduk disekolah SD. Kami hidup rukun
antara tetangga, tanpa mengusik keingintahuan mengenai pekerjaannya apa? Akan
tetapi dimata kami keluarga Pak Tejo, semua tidak bekerja. Banyak orang keluar
masuk di rumahnya, kata tetangga dari tempat dimana beliau kontrak dulu.
Pesugihan Silmuman Kuda Putih
Namun saat baru pulang kuliah, terdapat
seorang ibu, saya lihat sembab dimatanya, beliau bertanya:
Ibu : Nak, tahu alamatnya Pak Tejo ?
Saya : Iya bu, silakan itu rumahnya
yang catnya warna hijau.
Ibu : Nak, banyak tamu ya di rumahnya ?
Saya : Maaf bu, kurang tahu, sebab
baPak Tejo jarang keluar rumah, emang ada apa ya bu ?
Ibu : Loh apa kamu tidak tahu? Kalau
tetangga kamu seorang dukun ? Dia bisa segalanya nak
Saya : iyakah ? Maaf kami tetangga
kurang tau bu, sebab Pak Tejo jarang kumpul sama tentangga sini bu, emang ada
keperluan apa dengan beliau bu?
Ibu : Iya nak, selain dukun beliau itu
rentenir, ibu mau pinjam uang, karena pinjam di beliau mudah tanpa jaminan dan
syarat, hanya ngisi data nama, umur sama tanggal lahir, kalau dipegadaian sama
bank ribet nak.
Saya : Ohh gitu ya, silakan datang
kerumahnya bu, aku mau pamit jalan dulu ya.
Masih dalam cerita pesugihan siluman kuda. Sesudah
penjelasan ibu tadi, pikiran saya terus berimaji pantas saja tidak bekerja tapi
uang ngalir ternyata bapak Tejo seorang rentenir ya. Sesudah makan malam, ada
tamu yang mengetuk rumah ku ternyata anaknya Pak Tejo sudah mengantarkan makanan, katanya bubur
untuk selamatan bulan suro.tanpa sedikit kecurigaan aku terima.
Malam satu suro, kabarnya malam keramat
untuk pemilik ilmu hitam, aku pun menghadiri acara istighosah memang diadakan sama tempat saya untuk
menimba ilmu agama, tidak lupa saya telepon sahabatku, saya pun minta untuk
jemput karena motork saya sedang di pakai adek.
Sesudah sampai pesantren aku pun larut dalam
dzikir, nafas serta ragsaya larut dalam lena pujian dzikir serta sholawat,
begitupun semua dengan teman seperguruan.
Tepat pada pukul 24.00 malam acara
ditutup dengan sholat hajat. Saya pulang terakhir bersama sahabat saya, karena
saya masih ingin mengobrol denan senior
dan Kyai Ali pemimpin pesantren serta perguruan buana suci disini.
Aku pun menceritakan sedikit tentang tetanggaku dengan kyai Ali, bertanya
masalah hukum rentenir, rupanya beliau tadi sudah memperhatikan tingkah ku.
Beliau : Nduk kesini dulu.
Saya:
iya kyai.
Beliau : Saya lihat dari tadi terdapat
hawa negatif menyelimutimu, kenapa tidak kamu buka tabir itu.
Saya : Maaf kyai, saya masih ragu
karena mental saya belum kuat untuk mempertajam indera ke 6 saya.
Beliau : Ilmu akan sia sia apabila
tidak untuk dipergunakan, tidak semua orang akan diberi kelebihan mempunyai
indra ke 6. Dan yakinlah melangkahnya di jalan yang di ridhoi-Nya, tanamkan
pada hatimu, hidupku, langkahku serta ilmuku hanya karenamu Ya Allah. wejangan
dari kyai Ali pada aku.
Saya : Saya pun langsung menceritakan
perihal tetangga saya yang katanya dia seorang dukun dan rentenir pada kyai
Ali.dan beliau pun langsung memperingatkan kepada semua yang masih berada
pesantren.
Beliau : Saya Ingatkan untuk kalian
semua, jangan sekali mengunakkan uang ataupun jadi lintah darat hukumnya haram,
sebab uang dari hasil rentenir itu hukumnya haram, harta yang kamu peroleh cara
halal pun akan terkena imbasnya hingga 7 turunan, maka jangan sekali-sekali
kalian membungakan uang riba.
Saya : Tanpa terasa sudah jam 03.00
pagi, aku pun pamit undur
diri dan saya lihat sahabat saya juga telah mengantuk. Kami berdua pun minta
pamit undur diri.
Masih dalam cerita pesugihan siluman kuda. Sesudah sampai
di kampung halamanku, entah mengapa, sahabat saya tidak langsung pulang
kerumahnya, dia malah terbengong.
Saya : Woy, ada apa ? Kayak sedang
lihat hantu saja kamu.
Sahabatku : Jangan ngomong gitu, lihat itu,
rumah disana mengeluarkan api.
Saya :Hah, ada kebakaran dimana ? Aneh
saya tidak melihat apapun, tidak ada yang aku lihat hanya sepi karena sudah masuk jam
03.00 pagi.
Sesudah teman saya pamit pulang
kerumah, saya pun langsung berjalan kaki menuju kerumah, entah mengapa saat itu
bulu kudukku berdiri serta ada desir angin melewati wajah saya. Cepat cepat aku pun langsung
melangkahkan kaki untuk menuju kerumah.
Ketika ingin masuk pagar, saya melihat
Pak Tejo bersama istrinya sama-sama menggunakan baju hijau, saya pun
menanggukan kepala untuk menyapanya, namun malah dapat senyum menyeramkan samar
samar saya melihat mata mereka menyalah-nyala merah.
Saya pun langsung cepat-cepat memutar
kunci rumah untuk masuk rumah, saya pun kemudian membasuh muka lalu istirahat
di kamarku. Akan tetapi entah mengapa saat itu
kamar jendela saya terbuka sendri serta angin yang kencang telah masuk
ke kamarku, aku seolah-olah bermimpi tetapi nyata kurasakan terdapat sosok pria gagah
berwajah manusia tetapi bertubuh kuda “siluman kuda berkepala manusia” memasuki
kamarku.
Saya pun berteriak-teriak akan tetapi
tidak ada yang mendengar, makhluk iblis itu ingin menodai saya, saya pun
berusaha untuk berontak, terasa suara kayak tercekik di leher. Tetapi saya
terus membaca doa serta ayat Allah, Ya Allah sangat mengerikan sekali saya
terus berontak dan aku pun membaca terus doa dan surat dalam ayat Al Qur’an tiada henti,
akhirnya iblis itu pun menghilang
menjadi asap yang masuk kerumah pak Tejo.
Saya tidak bisa tidur, karena masih ketakutan
hingga saya menceritakan kejadian tadi malam kepada orang tuaku. Ternyata tanpa
sepengetahuan saya ibuku melabrak ke rumah pak Tejo itu. Akan tetapi mereka
hanya tersenyum kecut saja kata ibu aku.
Masih dalam cerita pesugihan siluman kuda. Kemudian di
malam hari itu aku mengaji di kamar, tiba-tiba terdengar ibuku berteriak keras, saya pun
langsung melompat langsung lari ke kamar ibuku, ayahku tidak kalah paniknya
juga, sebab adik saya tiba-tiba kesurupan di depan televisi teriak histeri dengan
mata yang meletot.
Saya gemetaran dan ketakutan sekali
saat itu, cepat cepat saya menelepon sahabat saya dan kyai Ali, mereka dalam
perjalanan kesini, akan tetapi keadaan ibu saya semakin kritis darah kental
hitam yang keluar dari hidung, telingaa serta mulut, saya semakin histeris
segala doa saya bacakan.
Dan lagi Adik saya pun juga semakin
tidak terkendali, sehingga di pegang tetangga saya 5 orang akan tetapi tidak
mampu melumpuhkan adikku, suara adik saya seperti ringkik kuda.
Akan tetapi Allah berkehendak lain,
ibuku meninggal serta adikku gila sampai kini, kyai Ali tibalah dirumah, akan
tetapi ibu saya sudah tiada serta adik saya dapat disembuhkan dari kesurupan.
Kejadian itu semakin mencekam, kyai Ali
mengatakan pada saya bahwa ibu saya ternyata telah di jadikan tumbal pesugihan siluman kuda dan
katanya arwahnya sedang di bawa ke alam siluman, saat itu saya lihat kyai Ali
duduk bersila sambil butiran tasnih tidak lepas dari jemarinya serta dzikir
berkumandang, kami semua pun ikut membantunya dengan doa.
Kami semua terkejut tiba tiba jasad
ibuku bergerak, saya ketakutan kemudian jasad ibuku terlentang kembali dan saya
lihat tubuh kyai Ali sudah seperti sedia kala.
Dan ketika keheningan tiba tiba dari
luar terdengar letusan kayak ada yang meledak. Kami semua pun keluar rumah dan
para tetangga pun berdatangan, ternyata rumah Pak Tejo terbakar, dan untungnya
api dapat di padamkan oleh warga disekitar.
Kami semua serta warga sekitar
bersamaan pergi ke rumah Pak Tejo, untuk mencari tahu apa yang meledak ? Kami
pun mendobrak pintu depan dan masuk kedalam rumah pak Tejo, susudah masuk
kedalam rumah pak Tego telah membangkitkan bulu kuduk para warga, karena semua
serba warna hijau.
Warga melihat anaknya menangis dalam
kamar, dan ternyata rupanya tempat khusus Pak Tejo bersama dengan istrinya
untuk memuja. Akibatnya Pak Tejo
bersama istrinya pun tewas tubuh terbakar hangus di lilit listrik, dan kami
semua mencari tahu akan tetapi tidak menemukan sumber suara ledakan itu.
Kata kyai Ali, Pak Tejo bersama dengan
istrinya melakukan jalat sesat telah bersekutu dengan siluman kuda dan tumbal pesugihan siluman kuda akan mengambil nyawa warga yang sama hari
kelahiran (weton) anaknya, sebagai pengganti tumbal anaknya.
Ternyata tanggal kelahiran saya dan
tanggal kelahiran ibu saya pun sama dengan anak pak Tejo, saya sebenaranya
heran tahu dari mana tanggal kelahiran saya dan ibu saya, mereka itu !!.
Dan akhirnya genap 7 hari wafatnya
armahum ibu saya, Pak Tejo dengan istrinya, akan tetapi pihak keluarga Pak Tejo
tidak mengadakan acara tahlilan.
Tepat pada tengah malam hari, saya
melihat sosok ibuku telah melambaikan tangan seolah sedang berpamitan pada
saya, saya berusaha untuk memanggil ibu saya, namun sosok ibu saya semaki
menjauh dan bersamaan dengan itu, saya melihat jendela luar dan tatapi rumah
Pak Tejo terdapat suara ringkik kuda dan ada sinar keluar melesat keluar ke
udara.
Cerita pesugihan siluman kuda putih berkepala manusia diatas merupakan kisah sesorang menjadi
penganut pesugihan siluman kuda. Semoga tulisan diatas dapat sebagai hiburan pembaca.
loading...
Pesugihan siluman kuda putih – Dimana terdapat
seseorang yang telah menjadi penganut pesugihan kuda. Terdapat misteri tentang
pesugihan kuda yang berada di salah satu daerah yang tidak disebutkan namanya. Saya
menuliskan cerita pesugihan siluman
kuda berkepala manusia ini sebagai hiburan bagi pembaca
saja, Berikut adalah ceritanya
Sebagai warga baru dari Pulau (…),
sebut saja Pak Tejo (nama samaran) dengan keluarga istri serta tiga anak yang
nota bene katanya, 2 orang bukan anak kandung, anak kandungnya cuma Amita (nama
samara). Mereka bertiga masih duduk disekolah SD. Kami hidup rukun
antara tetangga, tanpa mengusik keingintahuan mengenai pekerjaannya apa? Akan
tetapi dimata kami keluarga Pak Tejo, semua tidak bekerja. Banyak orang keluar
masuk di rumahnya, kata tetangga dari tempat dimana beliau kontrak dulu.
Pesugihan Silmuman Kuda Putih
Namun saat baru pulang kuliah, terdapat
seorang ibu, saya lihat sembab dimatanya, beliau bertanya:
Ibu : Nak, tahu alamatnya Pak Tejo ?
Saya : Iya bu, silakan itu rumahnya
yang catnya warna hijau.
Ibu : Nak, banyak tamu ya di rumahnya ?
Saya : Maaf bu, kurang tahu, sebab
baPak Tejo jarang keluar rumah, emang ada apa ya bu ?
Ibu : Loh apa kamu tidak tahu? Kalau
tetangga kamu seorang dukun ? Dia bisa segalanya nak
Saya : iyakah ? Maaf kami tetangga
kurang tau bu, sebab Pak Tejo jarang kumpul sama tentangga sini bu, emang ada
keperluan apa dengan beliau bu?
Ibu : Iya nak, selain dukun beliau itu
rentenir, ibu mau pinjam uang, karena pinjam di beliau mudah tanpa jaminan dan
syarat, hanya ngisi data nama, umur sama tanggal lahir, kalau dipegadaian sama
bank ribet nak.
Saya : Ohh gitu ya, silakan datang
kerumahnya bu, aku mau pamit jalan dulu ya.
Masih dalam cerita pesugihan siluman kuda. Sesudah
penjelasan ibu tadi, pikiran saya terus berimaji pantas saja tidak bekerja tapi
uang ngalir ternyata bapak Tejo seorang rentenir ya. Sesudah makan malam, ada
tamu yang mengetuk rumah ku ternyata anaknya Pak Tejo sudah mengantarkan makanan, katanya bubur
untuk selamatan bulan suro.tanpa sedikit kecurigaan aku terima.
Malam satu suro, kabarnya malam keramat
untuk pemilik ilmu hitam, aku pun menghadiri acara istighosah memang diadakan sama tempat saya untuk
menimba ilmu agama, tidak lupa saya telepon sahabatku, saya pun minta untuk
jemput karena motork saya sedang di pakai adek.
Sesudah sampai pesantren aku pun larut dalam
dzikir, nafas serta ragsaya larut dalam lena pujian dzikir serta sholawat,
begitupun semua dengan teman seperguruan.
Tepat pada pukul 24.00 malam acara
ditutup dengan sholat hajat. Saya pulang terakhir bersama sahabat saya, karena
saya masih ingin mengobrol denan senior
dan Kyai Ali pemimpin pesantren serta perguruan buana suci disini.
Aku pun menceritakan sedikit tentang tetanggaku dengan kyai Ali, bertanya
masalah hukum rentenir, rupanya beliau tadi sudah memperhatikan tingkah ku.
Beliau : Nduk kesini dulu.
Saya:
iya kyai.
Beliau : Saya lihat dari tadi terdapat
hawa negatif menyelimutimu, kenapa tidak kamu buka tabir itu.
Saya : Maaf kyai, saya masih ragu
karena mental saya belum kuat untuk mempertajam indera ke 6 saya.
Beliau : Ilmu akan sia sia apabila
tidak untuk dipergunakan, tidak semua orang akan diberi kelebihan mempunyai
indra ke 6. Dan yakinlah melangkahnya di jalan yang di ridhoi-Nya, tanamkan
pada hatimu, hidupku, langkahku serta ilmuku hanya karenamu Ya Allah. wejangan
dari kyai Ali pada aku.
Saya : Saya pun langsung menceritakan
perihal tetangga saya yang katanya dia seorang dukun dan rentenir pada kyai
Ali.dan beliau pun langsung memperingatkan kepada semua yang masih berada
pesantren.
Beliau : Saya Ingatkan untuk kalian
semua, jangan sekali mengunakkan uang ataupun jadi lintah darat hukumnya haram,
sebab uang dari hasil rentenir itu hukumnya haram, harta yang kamu peroleh cara
halal pun akan terkena imbasnya hingga 7 turunan, maka jangan sekali-sekali
kalian membungakan uang riba.
Saya : Tanpa terasa sudah jam 03.00
pagi, aku pun pamit undur
diri dan saya lihat sahabat saya juga telah mengantuk. Kami berdua pun minta
pamit undur diri.
Masih dalam cerita pesugihan siluman kuda. Sesudah sampai
di kampung halamanku, entah mengapa, sahabat saya tidak langsung pulang
kerumahnya, dia malah terbengong.
Saya : Woy, ada apa ? Kayak sedang
lihat hantu saja kamu.
Sahabatku : Jangan ngomong gitu, lihat itu,
rumah disana mengeluarkan api.
Saya :Hah, ada kebakaran dimana ? Aneh
saya tidak melihat apapun, tidak ada yang aku lihat hanya sepi karena sudah masuk jam
03.00 pagi.
Sesudah teman saya pamit pulang
kerumah, saya pun langsung berjalan kaki menuju kerumah, entah mengapa saat itu
bulu kudukku berdiri serta ada desir angin melewati wajah saya. Cepat cepat aku pun langsung
melangkahkan kaki untuk menuju kerumah.
Ketika ingin masuk pagar, saya melihat
Pak Tejo bersama istrinya sama-sama menggunakan baju hijau, saya pun
menanggukan kepala untuk menyapanya, namun malah dapat senyum menyeramkan samar
samar saya melihat mata mereka menyalah-nyala merah.
Saya pun langsung cepat-cepat memutar
kunci rumah untuk masuk rumah, saya pun kemudian membasuh muka lalu istirahat
di kamarku. Akan tetapi entah mengapa saat itu
kamar jendela saya terbuka sendri serta angin yang kencang telah masuk
ke kamarku, aku seolah-olah bermimpi tetapi nyata kurasakan terdapat sosok pria gagah
berwajah manusia tetapi bertubuh kuda “siluman kuda berkepala manusia” memasuki
kamarku.
Saya pun berteriak-teriak akan tetapi
tidak ada yang mendengar, makhluk iblis itu ingin menodai saya, saya pun
berusaha untuk berontak, terasa suara kayak tercekik di leher. Tetapi saya
terus membaca doa serta ayat Allah, Ya Allah sangat mengerikan sekali saya
terus berontak dan aku pun membaca terus doa dan surat dalam ayat Al Qur’an tiada henti,
akhirnya iblis itu pun menghilang
menjadi asap yang masuk kerumah pak Tejo.
Saya tidak bisa tidur, karena masih ketakutan
hingga saya menceritakan kejadian tadi malam kepada orang tuaku. Ternyata tanpa
sepengetahuan saya ibuku melabrak ke rumah pak Tejo itu. Akan tetapi mereka
hanya tersenyum kecut saja kata ibu aku.
Masih dalam cerita pesugihan siluman kuda. Kemudian di
malam hari itu aku mengaji di kamar, tiba-tiba terdengar ibuku berteriak keras, saya pun
langsung melompat langsung lari ke kamar ibuku, ayahku tidak kalah paniknya
juga, sebab adik saya tiba-tiba kesurupan di depan televisi teriak histeri dengan
mata yang meletot.
Saya gemetaran dan ketakutan sekali
saat itu, cepat cepat saya menelepon sahabat saya dan kyai Ali, mereka dalam
perjalanan kesini, akan tetapi keadaan ibu saya semakin kritis darah kental
hitam yang keluar dari hidung, telingaa serta mulut, saya semakin histeris
segala doa saya bacakan.
Dan lagi Adik saya pun juga semakin
tidak terkendali, sehingga di pegang tetangga saya 5 orang akan tetapi tidak
mampu melumpuhkan adikku, suara adik saya seperti ringkik kuda.
Akan tetapi Allah berkehendak lain,
ibuku meninggal serta adikku gila sampai kini, kyai Ali tibalah dirumah, akan
tetapi ibu saya sudah tiada serta adik saya dapat disembuhkan dari kesurupan.
Kejadian itu semakin mencekam, kyai Ali
mengatakan pada saya bahwa ibu saya ternyata telah di jadikan tumbal pesugihan siluman kuda dan
katanya arwahnya sedang di bawa ke alam siluman, saat itu saya lihat kyai Ali
duduk bersila sambil butiran tasnih tidak lepas dari jemarinya serta dzikir
berkumandang, kami semua pun ikut membantunya dengan doa.
Kami semua terkejut tiba tiba jasad
ibuku bergerak, saya ketakutan kemudian jasad ibuku terlentang kembali dan saya
lihat tubuh kyai Ali sudah seperti sedia kala.
Dan ketika keheningan tiba tiba dari
luar terdengar letusan kayak ada yang meledak. Kami semua pun keluar rumah dan
para tetangga pun berdatangan, ternyata rumah Pak Tejo terbakar, dan untungnya
api dapat di padamkan oleh warga disekitar.
Kami semua serta warga sekitar
bersamaan pergi ke rumah Pak Tejo, untuk mencari tahu apa yang meledak ? Kami
pun mendobrak pintu depan dan masuk kedalam rumah pak Tejo, susudah masuk
kedalam rumah pak Tego telah membangkitkan bulu kuduk para warga, karena semua
serba warna hijau.
Warga melihat anaknya menangis dalam
kamar, dan ternyata rupanya tempat khusus Pak Tejo bersama dengan istrinya
untuk memuja. Akibatnya Pak Tejo
bersama istrinya pun tewas tubuh terbakar hangus di lilit listrik, dan kami
semua mencari tahu akan tetapi tidak menemukan sumber suara ledakan itu.
Kata kyai Ali, Pak Tejo bersama dengan
istrinya melakukan jalat sesat telah bersekutu dengan siluman kuda dan tumbal pesugihan siluman kuda akan mengambil nyawa warga yang sama hari
kelahiran (weton) anaknya, sebagai pengganti tumbal anaknya.
Ternyata tanggal kelahiran saya dan
tanggal kelahiran ibu saya pun sama dengan anak pak Tejo, saya sebenaranya
heran tahu dari mana tanggal kelahiran saya dan ibu saya, mereka itu !!.
Dan akhirnya genap 7 hari wafatnya
armahum ibu saya, Pak Tejo dengan istrinya, akan tetapi pihak keluarga Pak Tejo
tidak mengadakan acara tahlilan.
Tepat pada tengah malam hari, saya
melihat sosok ibuku telah melambaikan tangan seolah sedang berpamitan pada
saya, saya berusaha untuk memanggil ibu saya, namun sosok ibu saya semaki
menjauh dan bersamaan dengan itu, saya melihat jendela luar dan tatapi rumah
Pak Tejo terdapat suara ringkik kuda dan ada sinar keluar melesat keluar ke
udara.
Cerita pesugihan siluman kuda putih berkepala manusia diatas merupakan kisah sesorang menjadi
penganut pesugihan siluman kuda. Semoga tulisan diatas dapat sebagai hiburan pembaca.